Kamis, 23 Februari 2017

LKP MIKROSKOPIS NON AMYLUM

   LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI

     I. JUDUL PRAKTIKUM           :

Mengidentifikasi Simplisia dan Tanaman Obat (Amylum) Secara Mikroskopis

II.  TUJUAN PRAKTIKUM      :

Siswa Mampu Mengidentifikasi Simplisia dan Tanaman Obat (Amylum) Secara Mikroskopis

III. PENDAHULUAN     :

  1. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
  1. Fungsi Mikroskop
Untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
  1. Macam – Macam Mikroskop
a.       Mikroskop Cahaya            : jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi dapat memperbesar bayangan obyek . Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) dan ada pula yang memilki 2 lensa (birokuler).
b.       Mikroskop Elektron          : jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.
c.        Mikroskop Medan- gelap : untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri ynag begitu tipis yang hamper mendekati batas daya mikroskop majemuk.
d.       Mikroskop Fase Kontras   : untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alamiahnya.
e.        Mikroskop Pender             : untuk mendeteksi benda asing atau antigen ( seperti bakteri , ncktesia , virus) dalam jaringan

  1. Bagian – bagian Mikroskop dan Fungsinya

·      Bagian-Bagian Mekanik (Optik)

1.      Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
2.      Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
3.      Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
4.      Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
5.      Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.

·      Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
1.      Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
2.      Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
3.      Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
4.      Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
5.      Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6.      Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
7.       Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.


5.      Cara Penggunaan Mikroskop


1.    Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai
 
Description: http://www.ilma95.net/dunia_sekolah/smp/biologi/cara_menggunakan_mikroskop_cahaya/images/hal09.jpg 


2.   Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
 
Description: http://www.ilma95.net/dunia_sekolah/smp/biologi/cara_menggunakan_mikroskop_cahaya/images/hal10.jpg

Description: http://www.ilma95.net/dunia_sekolah/smp/biologi/cara_menggunakan_mikroskop_cahaya/images/hal11.jpg

3.    Mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
 

Description: http://www.ilma95.net/dunia_sekolah/smp/biologi/cara_menggunakan_mikroskop_cahaya/images/hal12.jpg

4.    Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek/benda
 




5.   Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa
okuler.
Untuk mempertajam  putarlah pemutar halus !
 
Description: G:\5.jpg


6.   Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
 
Description: http://www.ilma95.net/dunia_sekolah/smp/biologi/cara_menggunakan_mikroskop_cahaya/images/hal14.jpg







7.      Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.

 
 




  1. Cara Pembuatan Preparat
A.    Preparat Non Serbuk
1.      Siapkan batang yang akan diamati , pilihlah batang yang cukup lunak sehingga mudah diiris dengan silet
2.       Iris batang dengan silet secara melintang kearah tubuh setipis mungkin , untuk preparat yang seperti daun , kita dapat menyelipkan daun pada potongan wortel atau gabus yang telah dibelah , kemudian mengirisnya bersamaan.
3.      Letakkan hasil sayatan pada obyek gelas dan tetesi air jika diperlukan tambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
4.      Tutup dengan gelas penutup perlahan lahan , usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara
5.      Keringkan air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan kertas isap
6.      Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop
B.     Preparat Serbuk
1.      Siapkan obyek glass, cover glass, dan serbuk yang akan diamati.
2.      Ambil serbuk yang akan diamati (seujung tusuk gigi), Letakkan di atas obyek glass.
3.      Tetesi dengan air 1-2 tetes.
4.       Tutup dengan cover glass secara perlahan, usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara dengan cara menempelkan ujung cover glass pada ujung aquadest, miringkan perlahan – lahan hingga ujung cover disisi lainnya menempel pada obyekglas (bila perlu gunakan alat bantu bulpoin / pensil).
5.      Jika masih terbentuk gelembung udara goyangkan cover glass hingga gelembung udara menghilang
6.      Serap air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan cutton bud.
7.      Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop.

  1. Cara Pemeliharaan Mikroskop
a.       Memegang mikroskop dengan kedua tangan saat mengangkatnya
b.      Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunkan pembesaran kuat
c.       Tidak memutar tombol dengan keras
d.      Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop secara halus . Lensa – lensa mikroskop dapat dibersihkan dengan tissue lensa yang diberi alcohol 70 % . tidak boleh menggunkan sapu tangan atau kain
e.       Bersihkan selalu mikroskop tersebut , terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa , sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering.
f.       Sebelum menyimpan mikroskop , meja nikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggesernya ke posisi semula , kondensor di turunkan kembali , lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
Sebelum dikembalikan ditempatnya dipastikan mikroskop dalam keadaan kering ,sebelum dan seusudah digunakan.
g.      Simpan pada tempat yang bersih dan tidak lembap.

  1. Gambar – gambar Amylum Mikroskopis


Zingiberis Rhizoma ( Jahe )
MMI Jilid II halaman 118

Curcumae domesticae Rhizoma ( kunyit )
MMI Jilid I  halaman 49

Abri Folium ( Daun saga )
 MMI Jilid I halaman 4

Burmanni Cortex ( Kayu kulit manis )
MMI Jilid I halaman 43

Orthosiphonis Folium
( Daun kumis kucing )
 MMI Jilid IV halaman 88

Psidii Folium
( Daun jambu biji )
MMI Jilid I halaman 92

Piperis nigri Fructus
( Lada hitam )
MMI Jilid IV halaman 105




IV. LITERATURE                :
1.      asensalo.blogspot.com
2.      Buku Farmakognosi EGC Vol 1 hal 30, 34, 52, 75, 87, 89, 113
3.      www.softilmu.com
4.      Materia Medika Indonesia Jilid II halaman 118 ( Zingiberis Rhizoma : Jahe )
5.   Materia Medika Indonesia Jilid I  halaman 49 ( Curcumae domesticae Rhizoma : Kunyit )
6.   Materia Medika Indonesia Jilid I halaman 4 ( Abri folium : Daun saga )
7.   Materia Medika Indonesia Jilid I halaman 43 ( Bruceae Cortex : Kayu kulit manis )
8.   Materia Medika Indonesia Jilid IV halaman 88 (Orthosiphonis Folium : Daun kumis kucing )
9.   Materia Medika Indonesia Jilid I halaman 92 ( Psidii Folium : Daun jambu biji )
10. Materia Medika Indonesia Jilid IV halaman 105 ( Piperis nigri Fructus : Lada hitam  )



V. Alat yang Diperlukan
  1. Obyek glass
  2. Cover glass
  3. Tusuk gigi
  4. Cotton bud
  5. Kertas lensa
  6. Kain flannel

VI. Bahan yang dibutuhkan
1.      Non Amylum
a.                   Jahe                             ( Zingiberis Rhizoma )
b.                   Kunyit                         ( Curcuma domesticae Rhizoma )
c.                    Daun Saga                   ( Abri Folium )
d.                   Kulit kayu manis         ( Burmanni Cortex )
e.                    Daun Kumis Kucing    (Orthosiphonis Folium )
f.                   Daun Jambu Biji          ( Psidii Folium )
g.                  Lada hitam                  ( Piperis nigri Fructus )
2.      Kloral hidrat
3.      Xylol / Alkohol 70%


VII. HASIL PRAKTIKUM          :
NO
SISTEMATIKA TANAMAN
GAMBAR / FOTO SIMPLISIA

1.











Zingiberis Rhizoma
Nama lain : Jahe
Tanaman asal : Zingiber officinale Roscoe
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Pati, damar, oleoresin, gingerin, dan minyak atsiri (yang mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol, dan felandren)
Penggunaan : Karminativa, stimulansia, dan diaforetika
Pemerian : bau aromatic dam rasa pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a.    Waktu panen
Panen dapat dilakukan pada umur 9-12 bulan setelah tanam. Panen pada umur 6 bulan dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda dan kurang berserat, yang umumnya dipakai untuk membuatmanisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mongering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.
a. Jenis jahe berdasarkan bentuk
1. Jahe putih besar, memiliki rimpang yang lebih besar dan ruas rimpang lebih menggembung
2. Jahe putih kecil, memiliki ruas yang kecil dan agak rata sampai sedikit menggembung
3. Jahe merah, memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
b.      Jenis jahe berdasarkan pengolahan
1. Jahe hitam (black ginger), yaitu jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian segera dikeringkan
2. Jahe putih (white ginger), yaitu jahe segar yang dicuci dengan hati-hati, dikupas lapisan gabusnya, dan dicuci berulang-ulang, lalu dikelentang. Jika dimaserasi dengan air kapur, akan tampak putih karena lapisan kapurnya
3. Jahe hijau (green ginger), yaitu jahe segar atau yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak
















2.













Curcumae domesticate Rhizoma
Nama lain : Kunyit, kunir
Tanaman asal : Curcumae domestica Val.
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat / isi : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, dan damar
Penggunaan : Karminativa, antidiare, kolagoga, dan skabisida
Pemerian                                 : Bau khas aromatik, agak pedas, dan lama-lama menjadi tebal
Bagian yang diguanakan : Alar tinggal
Penyimpanan : Dalam wadah tertup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Waktu panen : Dilakukan pada waktu tanaman berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam
















3.
Abri Folium
Nama lain : Daun saga
Tanaman asal : Abrus precatorius L.
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Glisirizin sampai 15%dan kalsium oksalat
Penggunaan : Obat sariawan dan obat batuk
Pemerian : Bau lemah, rasa agak manis, dan khas
Bagian yang digunakan : Anak daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a.Waktu panen
Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6-9 bulan
b. Cara panen
Cara pemanenan daun yang praktis adalah dengan memangkas tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Dengan cara ini, diperoleh kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa dipangkas


4.
Burmani Cortex
Nama lain : Kulit manis jangan, kulit kayu manispadang, keningar
Tanaman asal : Cinnamomumburmanni Blume
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri (yang mengandung sinamilaldehida, sinamilasetat, borneol, dan simen), zat penyamak damar, dan bornilasetat
Penggunanaan  : Diaforetika, karminativa, anti-iritansia, bahan pewangi, dan bumbu masak
Pemerian : Bau khas dan rasa manis
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a.Waktu panen
Panen dilakukan pada umur 8 tahun. Semakain tua umur tanaman, kulit relative lebi tebal dan volume kulit pohon bertambah sehingga kualitas dan kuantitas produksi lebih baik
b.Jenis
Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera. Ada dua varietas yang telah dikenal :
•Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak tumbuh di Sumatera Barat dan Kerinci
•Berdaun hijau ungu
Perbedaan : Kayu manis pucuk merah mempunyai kulaitas lebih baik, tetapi produksinya lebih rendah daripada yang berpucuk hijau

5.

Orthosiphonis Folium
Nama lain : Daun kumis kucing, daun remujung, java tea
Tanaman asal : Orthosiphon aristatus (BI.) Miq., yang disebut juga Orthosiphon grandiflorus Bold. Dan Orthosiphon stamineus Benth.
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Garam kalium, glukosida, orthosiphon, minyak atsiri, dan saponin
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau khas aromatic lemah, rasa agak asin, agak pahit, dan kelat
Bagian yang digunaka : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
KETERANGAN TAMABAHAN
a.Waktu panen
Dikumpulakn pada waktu tanaman mulai mengeluarkan kuncup
b.Jenis
Ada dua jenis daun kumis kuncing yang telah dikenal :
•Berbunga biru
•Berbunga putih dengan batang, tulang daun, dan tangkai bunga berwarna cokelat kemerahan
c.Sediaan
Orthosiphonis Infusum (FN)

6.
Psidii Folium
Nama lain : Daun jambu biji
Tanaman asal :Psidium guajava L.
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Zat penyamak 9%, minyak atsiri (yang berwarna kehijauan dan berisi eugenol), asam malat, dan minyak lemak
Penggunaan : Antidiare dan adstringensia
Pemerian : Bau aromatic dan rasa kelat
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Waktu panen : Panen dapat dilakukan setelah berumur 6-9 bulan

7.
Piperis nigri Fructus
Nama lain : Lada hitam, merica hitam, black pepper
Tanaman asal: Piper nigrum L.
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri, alkaloida, khavisin (berupa hablur putih kekuningan, rasa agak pedas), dan piperin (zat ini tidak larut dalam air, mula-mula tidak berasa, lama-lama menjadi pedas dan tajam. Alkali menguraikan piperin menjadi piperidin dan asam piperat).
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1% v/b
Penggunaan : Karminativa dan iritansia local
Pemerian : Bau khas aromatic dan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang belum masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMABAHAN
Waktu panen : Buah dipetik selagi masih hijau, lalu dijemur atau dikeringkan diatas api sampai menjadi hitam dan berkeriput. Lada hitam yang dikeringkan di atas api agak berbau asap, tetapi justru  ini yang disukai


VIII. CATATAN PELAKSANAAN                :

 sulit menemukan bahan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CORTEX

CORTEX 1.     Alstoniae Cortex Nama lain                     : Kulit pule Tanaman asal                : Alstonia Scholaris (L.) R.Br ...