LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI
I. JUDUL PRAKTIKUM :
Mengidentifikasi
Simplisia dan Tanaman Obat (Amylum) Secara Mikroskopis
II. TUJUAN PRAKTIKUM :
Siswa Mampu Mengidentifikasi
Simplisia dan Tanaman Obat (Amylum) Secara Mikroskopis
III. PENDAHULUAN :
- Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah
alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang
berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.
- Fungsi Mikroskop
Untuk melihat dan
mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata
telanjang.
- Macam – Macam Mikroskop
a. Mikroskop
Cahaya :
jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi dapat
memperbesar bayangan obyek . Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu
lensa okuler (monokuler) dan ada pula yang memilki 2 lensa (birokuler).
b. Mikroskop
Elektron : jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai
sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.
c.
Mikroskop Medan- gelap : untuk mengamati bakteri
hidup khususnya bakteri ynag begitu tipis yang hamper mendekati batas daya
mikroskop majemuk.
d. Mikroskop
Fase Kontras : untuk mengamati benda
hidup dalam keadaan alamiahnya.
e.
Mikroskop Pender :
untuk mendeteksi benda asing atau antigen ( seperti bakteri , ncktesia , virus)
dalam jaringan
- Bagian – bagian Mikroskop dan
Fungsinya
· Bagian-Bagian Mekanik (Optik)
1. Lensa Okuler, yaitu lensa
yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek
melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan
dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12
kali.
2. Lensa Objektif, yaitu lensa
yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop,
yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali.
3. Kondensor, yaitu bagian yang
dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
4. Diafragma, yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai
preparat.
5. Cermin, yaitu bagian yang
berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin
mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
· Bagian-Bagian Mekanik
(Non-Optik)
1. Revolver, yaitu bagian yang
berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
2. Tabung Mikroskop, yaitu
bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler
mikroskop.
3. Lengan Mikroskop, yaitu
bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
4. Meja Benda, yaitu bagian
yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja
benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang
diinginkan.
5. Makrometer (pemutar kasar),
yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat
untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
6. Mikrometer (pemutar halus),
yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara
lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang
diinginkan.
7.
Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga
yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat
memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.
5.
Cara Penggunaan Mikroskop
|
|
|
|
|
|
|
- Cara Pembuatan Preparat
A.
Preparat Non
Serbuk
1.
Siapkan batang yang akan diamati , pilihlah
batang yang cukup lunak sehingga mudah diiris dengan silet
2.
Iris
batang dengan silet secara melintang kearah tubuh setipis mungkin , untuk
preparat yang seperti daun , kita dapat menyelipkan daun pada potongan wortel
atau gabus yang telah dibelah , kemudian mengirisnya bersamaan.
3.
Letakkan hasil sayatan pada obyek gelas dan
tetesi air jika diperlukan tambahkan pewarna untuk memperjelas objek.
4.
Tutup dengan gelas penutup perlahan lahan ,
usahakan agar tidak terbentuk gelembung udara
5.
Keringkan air yang berlebihan disekitar kaca
penutup dengan kertas isap
6.
Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop
B.
Preparat Serbuk
1. Siapkan
obyek glass, cover glass, dan serbuk yang akan diamati.
2. Ambil serbuk yang akan diamati (seujung
tusuk gigi), Letakkan di atas obyek glass.
3. Tetesi
dengan air 1-2 tetes.
4.
Tutup dengan cover glass secara perlahan, usahakan
agar tidak terbentuk gelembung udara dengan cara menempelkan ujung cover glass pada ujung aquadest, miringkan
perlahan – lahan hingga ujung cover disisi lainnya menempel pada obyekglas (bila perlu gunakan alat bantu
bulpoin / pensil).
5. Jika
masih terbentuk gelembung udara goyangkan cover glass hingga gelembung udara
menghilang
6. Serap
air yang berlebihan disekitar kaca penutup dengan cutton bud.
7.
Preparat siap untuk diamati dengan mikroskop.
- Cara Pemeliharaan Mikroskop
a. Memegang
mikroskop dengan kedua tangan saat mengangkatnya
b. Memulai
pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunkan pembesaran kuat
c. Tidak
memutar tombol dengan keras
d. Menghilangkan
kotoran pada lensa mikroskop secara halus . Lensa – lensa mikroskop dapat
dibersihkan dengan tissue lensa yang diberi alcohol 70 % . tidak boleh
menggunkan sapu tangan atau kain
e. Bersihkan
selalu mikroskop tersebut , terutama hapus semua minyak imersi di permukaan
lensa , sehingga partikel halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering.
f. Sebelum
menyimpan mikroskop , meja nikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan
dari meja preparat dengan memutar alat penggesernya ke posisi semula ,
kondensor di turunkan kembali , lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.
Sebelum
dikembalikan ditempatnya dipastikan mikroskop dalam keadaan kering ,sebelum dan
seusudah digunakan.
g. Simpan
pada tempat yang bersih dan tidak lembap.
- Gambar – gambar Amylum Mikroskopis
Zingiberis Rhizoma ( Jahe )
MMI Jilid II halaman 118
|
|
Curcumae domesticae Rhizoma ( kunyit )
MMI Jilid I halaman 49
|
|
Abri Folium ( Daun saga )
MMI Jilid
I halaman 4
|
|
Burmanni Cortex ( Kayu kulit manis )
MMI Jilid I halaman 43
|
|
Orthosiphonis Folium
( Daun kumis kucing )
MMI Jilid
IV halaman 88
|
|
Psidii Folium
( Daun jambu biji )
MMI Jilid I halaman 92
|
|
Piperis nigri Fructus
( Lada hitam )
MMI Jilid IV halaman 105
|
IV. LITERATURE :
1. asensalo.blogspot.com
2. Buku
Farmakognosi EGC Vol 1 hal 30, 34,
52, 75, 87, 89, 113
4.
Materia Medika Indonesia Jilid II halaman 118 ( Zingiberis Rhizoma : Jahe
)
5. Materia
Medika Indonesia Jilid I halaman 49 ( Curcumae domesticae Rhizoma :
Kunyit )
6. Materia Medika Indonesia Jilid I halaman 4 ( Abri folium : Daun saga )
7. Materia Medika Indonesia Jilid I halaman 43 ( Bruceae Cortex :
Kayu kulit manis )
8. Materia Medika Indonesia Jilid IV halaman 88 (Orthosiphonis Folium
: Daun kumis kucing )
9. Materia
Medika Indonesia Jilid I halaman 92
( Psidii Folium : Daun jambu biji )
10. Materia Medika Indonesia Jilid IV halaman 105 ( Piperis nigri Fructus :
Lada hitam )
V. Alat yang Diperlukan
- Obyek
glass
- Cover
glass
- Tusuk
gigi
- Cotton
bud
- Kertas
lensa
- Kain
flannel
VI. Bahan yang dibutuhkan
1. Non Amylum
a.
Jahe ( Zingiberis Rhizoma
)
b.
Kunyit ( Curcuma domesticae
Rhizoma )
c.
Daun Saga ( Abri Folium )
d.
Kulit
kayu manis ( Burmanni Cortex )
e.
Daun Kumis Kucing (Orthosiphonis Folium )
f.
Daun Jambu Biji ( Psidii Folium )
g.
Lada hitam ( Piperis nigri Fructus )
2. Kloral hidrat
3.
Xylol / Alkohol 70%
VII. HASIL PRAKTIKUM :
NO
|
SISTEMATIKA TANAMAN
|
GAMBAR / FOTO SIMPLISIA
|
1.
|
Zingiberis Rhizoma
Nama lain : Jahe
Tanaman asal : Zingiber officinale Roscoe
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama / isi :
Pati, damar, oleoresin, gingerin, dan minyak atsiri (yang mengandung zingeron,
zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol, dan felandren)
Penggunaan : Karminativa,
stimulansia, dan diaforetika
Pemerian : bau aromatic dam rasa
pedas
Bagian yang digunakan : Akar
tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a. Waktu
panen
Panen dapat dilakukan pada umur
9-12 bulan setelah tanam. Panen pada umur 6 bulan dilakukan untuk mendapatkan
rimpang muda dan kurang berserat, yang umumnya dipakai untuk membuatmanisan
dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman
mulai mongering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.
a. Jenis jahe berdasarkan bentuk
1. Jahe putih besar, memiliki rimpang
yang lebih besar dan ruas rimpang lebih menggembung
2. Jahe putih kecil, memiliki
ruas yang kecil dan agak rata sampai sedikit menggembung
3. Jahe merah, memiliki rimpang
berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
b.
Jenis jahe berdasarkan pengolahan
1. Jahe hitam (black ginger), yaitu jahe segar yang
direndam dalam air mendidih, kemudian segera dikeringkan
2. Jahe putih (white ginger), yaitu jahe segar yang
dicuci dengan hati-hati, dikupas lapisan gabusnya, dan dicuci berulang-ulang,
lalu dikelentang. Jika dimaserasi dengan air kapur, akan tampak putih karena
lapisan kapurnya
3. Jahe hijau (green ginger), yaitu jahe segar atau
yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak
|
|
2.
|
Curcumae domesticate Rhizoma
Nama lain : Kunyit, kunir
Tanaman asal : Curcumae domestica Val.
Keluarga : Zingiberaceae
Zat berkhasiat / isi : Minyak
atsiri, zat warna kurkumin, pati, dan damar
Penggunaan : Karminativa,
antidiare, kolagoga, dan skabisida
Pemerian : Bau khas aromatik, agak pedas,
dan lama-lama menjadi tebal
Bagian yang diguanakan : Alar
tinggal
Penyimpanan : Dalam wadah tertup
baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Waktu panen : Dilakukan pada
waktu tanaman berumur 1 tahun atau lebih dari waktu tanam
|
|
3.
|
Abri Folium
Nama lain : Daun saga
Tanaman asal : Abrus precatorius L.
Keluarga : Papilionaceae
Zat berkhasiat utama / isi :
Glisirizin sampai 15%dan kalsium oksalat
Penggunaan : Obat sariawan dan
obat batuk
Pemerian : Bau lemah, rasa agak
manis, dan khas
Bagian yang digunakan : Anak daun
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a.Waktu panen
Panen pertama dapat dilakukan
setelah tanaman berumur 6-9 bulan
b. Cara panen
Cara pemanenan daun yang praktis
adalah dengan memangkas tanaman setinggi 25-30 cm dari tanah. Dengan cara
ini, diperoleh kenaikan produksi daun dibanding dengan cara dipetik tanpa
dipangkas
|
|
4.
|
Burmani Cortex
Nama lain : Kulit manis jangan, kulit kayu manispadang, keningar
Tanaman asal : Cinnamomumburmanni
Blume
Keluarga : Lauraceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri (yang mengandung
sinamilaldehida, sinamilasetat, borneol, dan simen), zat penyamak damar, dan
bornilasetat
Penggunanaan : Diaforetika,
karminativa, anti-iritansia, bahan pewangi, dan bumbu masak
Pemerian : Bau khas dan rasa manis
Bagian yang digunakan : Kulit batang
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a.Waktu panen
Panen dilakukan pada umur 8 tahun. Semakain tua umur tanaman, kulit
relative lebi tebal dan volume kulit pohon bertambah sehingga kualitas dan
kuantitas produksi lebih baik
b.Jenis
Dalam perdagangan dikenal sebagai Cassia vera. Ada dua varietas yang
telah dikenal :
•Berdaun muda, berwarna merah pekat, banyak tumbuh di Sumatera Barat dan
Kerinci
•Berdaun hijau ungu
Perbedaan : Kayu manis pucuk merah mempunyai kulaitas lebih baik, tetapi
produksinya lebih rendah daripada yang berpucuk hijau
|
|
5.
|
Orthosiphonis Folium
Nama lain : Daun kumis kucing,
daun remujung, java tea
Tanaman asal : Orthosiphon aristatus (BI.) Miq., yang
disebut juga Orthosiphon grandiflorus Bold.
Dan Orthosiphon stamineus Benth.
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat utama / isi :
Garam kalium, glukosida, orthosiphon, minyak atsiri, dan saponin
Penggunaan : Diuretika
Pemerian : Bau khas aromatic
lemah, rasa agak asin, agak pahit, dan kelat
Bagian yang digunaka : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik dan terlindung dari cahaya
KETERANGAN TAMABAHAN
a.Waktu panen
Dikumpulakn pada waktu tanaman
mulai mengeluarkan kuncup
b.Jenis
Ada dua jenis daun kumis kuncing
yang telah dikenal :
•Berbunga biru
•Berbunga putih dengan batang,
tulang daun, dan tangkai bunga berwarna cokelat kemerahan
c.Sediaan
Orthosiphonis Infusum (FN)
|
|
6.
|
Psidii Folium
Nama lain : Daun jambu biji
Tanaman asal :Psidium guajava L.
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Zat
penyamak 9%, minyak atsiri (yang berwarna kehijauan dan berisi eugenol), asam
malat, dan minyak lemak
Penggunaan : Antidiare dan
adstringensia
Pemerian : Bau aromatic dan rasa
kelat
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
Waktu panen : Panen dapat
dilakukan setelah berumur 6-9 bulan
|
|
7.
|
Piperis nigri Fructus
Nama lain : Lada hitam, merica hitam, black pepper
Tanaman asal: Piper nigrum L.
Keluarga : Piperaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri, alkaloida, khavisin (berupa
hablur putih kekuningan, rasa agak pedas), dan piperin (zat ini tidak larut
dalam air, mula-mula tidak berasa, lama-lama menjadi pedas dan tajam. Alkali
menguraikan piperin menjadi piperidin dan asam piperat).
Persyaratan kadar : Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 1% v/b
Penggunaan : Karminativa dan iritansia local
Pemerian : Bau khas aromatic dan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Buah yang belum masak
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMABAHAN
Waktu panen : Buah dipetik selagi masih hijau, lalu dijemur atau
dikeringkan diatas api sampai menjadi hitam dan berkeriput. Lada hitam yang
dikeringkan di atas api agak berbau asap, tetapi justru ini yang disukai
|
VIII. CATATAN
PELAKSANAAN :
sulit menemukan bahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar