Kamis, 23 Februari 2017

LKP PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL DARI ZINGIBERIZ RHIZOMA

   LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI

     I. JUDUL PRAKTIKUM             :

Pembuatan Obat Tradisional dari Simplisia Zingiberis Rhizoma (Jahe).

II.  TUJUAN PRAKTIKUM      :

Siswa Mampu Membuat Obat Tradisional dari Simplisia Zingiberis Rhizoma (Jahe)

III. PENDAHULUAN  :

1.       Pengertian Obat Tradisional 
Pengertian Tanaman obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati.
2.       Macam macam Obat Tradisional ( sumber : http://redaksikesehatan.com/pengertian-obat-tradisional-dan-jenis-jenisnya/ )
a.       Temulawak

Temulawak merupakan salah satu tanaman yang termasuk keluarga jahe, banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Temulawak mengandung senyawa aktif yang sangat bagus untuk kesehatan. Temulawak juga mengandung antioksidan yang dapat menjaga dan memelihara kesehatan tubuh.

b.       Kunyit

Tanaman herbal lain yang dapat digunakan untuk membuat ramuan tradisional yaitu kunyit. Kunyit banyak digunakan untuk membuat jamu, kunyit mengandung banyak khasiat. Beberapa khasiat dari kunyit yaitu sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti mikroba, anti kanker, anti tumor dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

c.        Keji beling

Bagi Anda yang sudah terbiasa membuat obat herbal, tentu Anda sudah tidak asing dengan tanaman herbal yang satu ini. Tanaman yang satu ini mengandung banyak mineral, diantaranya yaitu kalsium, kalium, Natrium dan unsur mineral lainnya. Tidak hanya mengandung mineral, tanaman ini juga mengandung senyawa aktif lainnya. Tanaman herbal ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit, bahkan penyakit kronis. Antara lain yaitu penyakit batu ginjal, disentri, lever, ambeien dan masih lain sebagainya.

d.       Sambiloto

Sambiloto termasuk sebagai tanaman herbal yang dapat dijumpai secara mudah di Indonesia. Daun sambiloto banyak diolah menjadi ramuan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu penyakit yang dapat diobati menggunakan daun sambiloto yaitu penyakit kanker. Kandungan yang dimiliki daun sambiloto dapat menekan adanya pertumbuhan sel kanker.

e.        Tempuyung

Tanaman lain yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan obat herbal yaitu tempuyung. Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit ginjal atau masalah ginjal lainnya.



f.        Mahkota dewa

Mahkota dewa juga banyak dimanfaatkan untuk membuat obat herbal. Kandungan yang ada di dalamnya antara lain yaitu lignan, alkaloid, tanin, saponin dan flavonoid. Mahkota dewa memiliki khasiat yang cukup banyak, antara lain yaitu dapat menghambat sel kanker dan mengobati diabetes. Selain itu mahkota dewa juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit asam urat dan menurunkan kolesterol tinggi.


A. Obat tradisional buatan sendiri

Obat tradisional jenis ini merupakan akar dari pengembangan obat tradisional di Indonesia saat ini. Pada zaman dahulu nenek moyang kita mempunyai kemampuan untuk menyediakan ramuan obat tradisional yang digunakan untuk keperluan keluarga. Cara ini kemudian terus dikembangkan oleh pemerintah dalam bentuk program TOGA (tanam obat keluarga). Dengan adanya program TOGA diharapkan masyarakat mampu menyediakan baik bahan maupun sediaan jamu yang dapat dimanfaatkan dalam upaya menunjang kesehatan keluarga.

B. Obat tradisional berasal dari pembuat jamu

Membuat jamu merupakan salah satu profesi yang jumlahnya masih cukup banyak. salah satu adalah pembuat sekaligus panjual jamu gendong. Pembuat jamu gendong merupakan penyedia obat tradisional berbentuk cairan, diantara produknya adalah kunir asam, sinom, mengkudu, pahitan, beras kencur, cabe puyung dan gepyokan.

C. Obat tradisional buatan industri

Berdasarkan peraturan Departemen Kesehatan RI, industri obat tradisional dapat dikelompokan menjadi industri kecil dan industri besar berdasarkan modal yang harus mereka miliki. Dengan semakinmaraknya obat tradisional tampaknya industri farmasi mulai tertarik untuk memproduksi obat tradisional. Akan tetapi, pada umumnya yang berbentuk sediaan modern berupa ekstrak bahan alam atau fitolarmaka. Sedangkan industri jamu lebih condong untuk memproduksi bentuk jamu yang sederhana meskipun akhir-akhir ini cukup banyak industri besar yang memproduksi jamu dalam bentuk sediaanmodern (tablet, kapsul, sirup, dan lain-lain) dan bahkan fitofarmaka.
4.       Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas Obat Tradisional
Pada proses pembuatan obat tradisional, simplisia atau pun ekstrak yang digunakan sebagai bahan bakunya harus telah memenuhi persyaratan mutunya, baik parameter standar umum (kadar air,kadar abu, susut pengeringan dan bobot jenis) maupun parameter standar spesifik (organolepik, senyawa pelarut dalam pelarut tertentu, uji kandungan kimia ekstrak dan pentapan kadar). Standarisasi dilakukan agar dapat diperoleh bahan baku yang seragam yang akhirnya dapat menjamin efek farmakologi tanaman tersebut. Salah satu parameter penting dalam standarisasi adalah profil plant metabolomic(metabolic profiling).

Kandungan metabolit sekunder ini mempengaruhi efek farmakologi dari suatu tanaman, dimana kandungan kimia ini sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tempat tumbuh, iklim, curah hujan, panen. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kandungan kimia mengakibatkan masing masing tanaman memiliki profil plant metabolomic yang berbeda

5.       Cara pembuatan simplisia secara umum
6.       Cara pembuatan Obat Tradisional secara umum ( Sumber : http://obat-net.blogspot.co.id/2012/06/cara-pembuatan-obat-tradisional-dan.html  )

A. WAKTU PENGUMPULAN
Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.

Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.

  • Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
  • Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
  • Buah dipetik dalam keadaan masak.
  • Biji dikumpulkan dari buah yan g masak sempurna.
  • Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.

PENCUCIAN DAN PENGERINGAN
Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.

Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :

  • Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.
  • Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.
  • Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.
IV. LITERATURE          :
6. Buku Farmakognosi EGC 1 hal 34

V. SISTEMATIKA TANAMAN  :
Zingiberis Rhizoma ( Sumber : Buku Farmakognosi EGC hal 34 )
Nama lain                         : Jahe
Tanaman asal                  : Zingiber officinale Roscoe
Keluarga                            : Zingiberaceae
Zat berkhasiat utama/isi                                : Pati, damar, oleoresin, gingerin, dan minyak atsiri (yang mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol, kamfer, sineol, dan feladren)
Penggunaan                     : Karminativa, stimulansia, dan diaforetika
Pemerian                          : Bau aromatik dan rasa pedas
Bagian yang digunakan : Akar tinggal yang sebagian kulitnya telah dikupas
Penyimpanan                  : Dalam wadah tertutup
KETERANGAN TAMBAHAN
a.       Waktu panen
Panen dapat dilakukan pada umur 9-12 bulan setelah tanam. Panen pada umur 6 bulan dilakukan untuk mendapatkan rimpang muda dan kurang berserat, yang umumnya dipakai untuk membuat manisan dan keperluan bumbu dapur. Panen pada umur 9-12 bulan dilakukan bila tanaman mulai mengering seluruhnya sampai sudah rebah rumpun-rumpunnya.
b.       Jenis jahe berdasarkan bentuk
1.       Jahe putih besar, memiliki rimpang yang lebih besar dan ruas rimpang lebih menggembung
2.       Jahe putih kecil, memiliki ruas yang kecil dan agak rata sampai sedikit menggembung
3.       Jahe merah, memiliki rimpang berwarna merah dan lebih kecil dari jahe putih kecil
c.        Jenis jahe berdasarkan pengolahan
1.       Jahe hitam (black ginger), yaitu jahe segar yang direndam dalam air mendidih, kemudian segera dikeringkan
2.       Jahe putih (white ginger), yaitu jahe segar yang dicuci dengan hati-hati, dikupas lapisan gabusnya, dan dicuci berulang-ulang, lalu dikelantang. Jika dimaserasi dengan air kapur, akan tampak putih karena lapisan kapurnya
3.       Jahe hijau (green ginger), yaitu jahe segar yang dikeringkan tanpa pengolahan khusus dan dipakai untuk bumbu masak

VI. CARA PEMBUATAN             :
     Salin sesuai hasil browsing internet ttg cara pembuatan simplisia Jahe

     VII. DAFTAR ALAT YANG DIPERLUKAN         :

Daftar alat yang digunakan selama pembuatan simplisia sekecil apapun

VIII. DAFTAR BAHAN YANG DIPERLUKAN   :

Zingiberis Rhizoma Segar

IX. HASIL PRAKTIKUM         :
HARI KE -
HASIL PENGAMATAN
BERAT SIMPLISIA
KETERANGAN









     
X. PENGEMASAN DAN PENANDAAN
1. Wadah Primer
2. Wadah sekunder
3. Etiket

XI. HARGA PEMBELIAN              :
Harga Jahe Segar / kg
Harga beli jahe kering / 100 g

XII. HARGA PENJUALAN             :
Harga Penjualan = Harga Beli + Harga Wadah + Harga Etiket + Harga Transport + Keuntungna yg diinginkan + HR Karyawan + Promosi + dll

XIII. CATATAN PELAKSANAAN               :
Kesulitan selama praktikum

XIV : LAMPIRAN
Foto – foto tahap demi tahap selama praktikum


1 komentar:

  1. artikelnya menarik untuk dibaca dan mudah untuk di pahami, artikel ini banyak bermanfaat buat banyak orang, kami tunggu update artikel yang selanjutnya. Tentang Pengertian Obat Tradisional ini artikel saya.

    BalasHapus

CORTEX

CORTEX 1.     Alstoniae Cortex Nama lain                     : Kulit pule Tanaman asal                : Alstonia Scholaris (L.) R.Br ...