Kamis, 23 Februari 2017

LKP SIMPLISIA SECARA MAKROSKOPIS

   LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI

     I. JUDUL PRAKTIKUM             :

Penilaian Simplisia secara Makroskopis

II.  TUJUAN PRAKTIKUM      :

Siswa Mampu melakukan penilaian simplisia secara makroskopis

III. PENDAHULUAN  :

1.      Penjelasan Cara Penilaian simplisia
a.       Pengumpulan bahan
dalam pengumpulan bahan, hal yang perlu diperhatikan adalah umur tanaman, bagian tanaman pada waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh.
b.       Sortasi basah
sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan bahan asing lainnya dari bahan simlisia sehingga tidak ikut terbawa pada proses selanjutya yang akan mempengaruhi hasil akhir.
c.        Pencucian
pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yg melekat pada bahan simplisia. Air yang digunakan sebaiknya ialah air mengalir yang bersumber dari air bersih, seperti air PAM, air sumur, atau mata air.
d.       Perajangan
perajangan tidak harus selalu dilakukan. Proses ini pada dasarnya dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan. Jika ukuran simplisia cukup kecil atau tipis, proses ini dapat diabaikan.
e.        Pengeringan
tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga menjamin mutu dalam penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, dan mencegah proses atau reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu. Faktor yang penting dalam perajangan adalah suhu, kelembapan, dan aliran udara (ventilasi). Sumber suhu dapat berasal dari sinar matahari, baik secara langsung maupun ditutupi dengan kain hitam, atau dapat pula berasal dari suhu buatan dengan menggunakan oven.
  Pengeringan bagian tanaman yang mengandung minyak atsiri atau komponen lain yang termolábil hendaknya dilakukan pada suhu tidak terlalu tinggi dengan aliran udara berlengas rendah secara teratur. Simplisia yang mengandung alkoloida umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari 70ºC.
  Dalam pengeringan , simplisia hendaknya jangan ditumpuk terlalu tebal agar proses penguapan dapat berlangsung dengan cepat dan tidak terjadi pembusukan. Suhu yang tidak terlalu tinggi sering kali menghasilkan warna simplisia yang lebih menarik. Sebagai contoh suhu awal pengeringan temulawak dengan panas buatan adalah 50º-55ºC.
f.        Sortasi Kering
Tujan sortasi kering adalah memisahkan bbahan-bahan asing, seperti bagian tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain, yang masi hada dan tertinggal di simplisia kering.
g.        Pengemasan
Pengemasan simplisia menggunakan wadah yang inert, tidak beracun, dapat melindungi simplisia dari cemaran, dan mencegah kerusakan.
h.       Penyimpanan
Penyimpanan simplisia sebaiknya di tempat yang kelembapannya rendah, terlindungi dari sinar matahari dan terlindungi dari gangguan serangga dan tikus. Simplisia nabita atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga , cemaran atau mikroba dengan penambahan kloroform , CCI, éter, atau pemberian bahan dengan cara yang sesuai sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan kesehatan.
i.         Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu merupakan usaha untuk menjaga kestabilan mutu simplisia. Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau penyerahan dari pengumpul/pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia murni dan memenuhi persyaratan umum untuk simplisia. Simplisia yang bermutu adalah simplisia yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia atau Materia Medika Indonesia. Pemeriksaan mutu simplisia meliputi hal-hal sebagai berikut :
a)       Kebenaran simplisia
Pemeriksaan kebenaran simplisia dilakukan dengan cara organoleptis , mikroskopis , Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan menggunakan indra manusia melalui pengamatan terhadap bentuk ciri-ciri luar, warna, dan bau simplisia. Pemeriksaan mutu organoleptis sebaiknya dilanjutkan dengan mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk menegaskan keaslian simplisia.
b)       Parameter nonspesifik
Parameter nonspesifik terikat dengan faktor lingkungan dalam pembuatan simplisia, seperti uji adanya pencemaran yang disebabkan oleh pestisida , jamur , aflatoksin, logam berat dan benda asing lainnya.
c)       Parameter spesifik
Parameter spesifik terikat langsung dengan senyawa yang terkandung dalam tanaman. Pemeriksaan parameter spesifik meliputi :
·         Pemeriksaan secara fisik, yang meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi optik , titik lebur, titik beku, kadar air, sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, pengamatan mikroskopis dengan sinar polariasis, dan lain sebagainya.
·         Pemeriksaan secara kimia , yang meliputi pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif. Pemeriksaan yang bersifat kualitatif disebut identifikasi dan umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan , penyaringan , dan mikrosublimasi. Pemeriksaan yang bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
·         Pemeriksaan secara biologi , yang umumnya bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.

2.      Penjelasan ttg Pemalsuan dan penurunan simplisia

Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu mungkin dilakukan tidak sengaja.
Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadar. Mutu yang rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara panen dan pengeringan salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan, panas atau penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika oleh sebab tertentu, keadaanya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi basah oleh air laut, atau tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal.
Simplisia dinyatakan bulukan jika kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai contoh, kuncup cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur dengan tangkai daun sena.
Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah, atau ditambah bahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak zaitun diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak zaitun; tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnanya tampak seperti keadaan semula.

IV. LITERATURE          :

Sama spt LKP 1

V. HASIL PRAKTIKUM :

NO
SISTEMATIKA TANAMAN
GAMBAR / FOTO SIMPLISIA













Apii graveolentis Folium
Nama lain             : Daun seledri
Tanaman asal      : Apium graveolens L.
Keluarga                : Apiaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Flavoglukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, dan lipase
Penggunaan          : Stomakika (memacu enzim pencernaan) dan diuretika (peluruh air seni)
Pemeria                 : Bau aromatik, rasa agak asin, sedikit pedas, dan menimbulkan rasa tebal dilidah
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik
Foto + keterangan (Warna, bentuk, bau, rasa)















Baeckeae Folium
Nama lain             : Daun jungrahab
Tanaman asal      : Baeckea frutescens L.
Keluarga                : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin, dan damar
Penggunaan          : Diuretika, obat sakit perut, dan muntah
Pemerian               : Tidak berbau dan rasa pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik







Blumeae Folium

Nama lain             : Daun sembung
Tanaman asal      : Blumea balsamifera (L.) DC.
Keluarga                : Asteraceae (Compositae)
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri (yang mengandung kamfer), zat penyamak (tanin), dan damar
Penggunaan          : Karminativa, sudorifika, dan obat batuk
Pemerian               : Bau mirip kamfer dan rasa agak pahit
Bagian yang diunakan : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik













Caricae Folium

Nama lain             : Daun pepaya
Tanaman asal      : Carica papaya L.
Keluarga                : Caricaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Enzim papain, alkaloida karpaina dan pseudokarpaina, glikosida, karposida, dan saponin
Penggunaan          : Antidemam, amara, dan obat disentri
Pemerian               : Bau aromatik khas dan rasa sangat pahit
Bagian yang digunakan   : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik









Caryophylli Folium
Nama lain       : Daun cengkeh
Tanaman asal      : Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry, yang disebut juga Eugenia aromatica (L.) Bail. atau Eugenia caryophyllata Thumb.
Keluarga         : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin, galat, dan kalsium oksalat
Penggunaan   : Aromatika, karminativa, dan stimulansia
Pemerian         : Bau aromatik, rasa pedas agak pahit, agak menggigit, dan
  menimbulkan rasa tebal
Bagian yang digunakan   : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik








Cassiae Folium

Nama lain             : Daun ketepeng
Tanaman asal      : Cassia alata L., Cassia tora
Keluarga                : Caesalpiniaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Rein aloe-emodina, rein aloe-emodinadian-tron, rein, aloe-emodina, dan asam krisofanat
Penggunaan          : Obat kurap, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasite kulit, laxantia (pencahar)
Pemerian               : Bau khas lemah, mula-mula tidak berasa, dan lama-lama agak kelat
Bagian yang digunakan : Anak daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik







Cymbopogonis Folium
Nama lain             : Daun sereh
tanaman asal       : Cymbopogon nardus (L.) Rendle
Keluarga                : Poaceae
Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan sitronelal
Penggunaan          : Karminativa (peluruh angin), antispasmodika (pereda kejang),antipiretika (penurun panas), dan stomakika (penambah nafsu makan)
Pemerian               : Bau khas aromatik dan rasa agak pedas aromatik
Bagian yang digunakan   : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik





Elephantopi Folium
Nama lain       : Daun tapakliman
Tanaman asal      : Elephantopus scaber L.
Keluarga         : Asteraceae
Zat berkhasiat utama/isi : Flavonoida lutelin-7-glukosida
Penggunaan   : Antidemam dan adstringensia
Pemerian         : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa, dan lama kelamaan agak pahit
Bagian yang digunakan : Daun
Penyimpanan       : Dalam wadah tertutup baik



Guazumae Folium
Nama lain                             : Daun Jatiblanda
Tanaman asal                                      : Guazuma ulmifolia  (Lamarck) varietas tomantosa
                                                            (Schumacher)
Keluarga                                : Sterculiaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Zat penyamak (tannin), lendir dan damar
Penggunaan                          : Adstringensia dan obat pelangsing
Pemerian                               : Bau aromatic lemah dan rasa agak kelat
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik



Hibisci rosa-sinensis Folium
Nama lain                             : Daun kembang sepatu
Tanaman asal                                      : Hibiscus rosa-sinensis L.
Keluarga                                : Malvaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Hibisetin, zat pahit, lendir
Penggunaan                          : Kompres, ekspetoransia (Peluruh dahak) dan emoliensia
Pemerian                               : Tidak berbau, rasa agak asin, dan berlendir
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik



Jasmini Folium
Nama lain                             : Daun Melati
Tanaman asal                                      : Jasminum sambac (L)
Keluarga                                : Oleaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Minyak atsiri
Penggunaan                          : Obat bisul dan menghentikan ASI
Pemerian                               : Bau agak keras dan rasa agak tawar
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik



Melaleucae  Folium
Nama lain                             : Daun kayu putih
Tanaman asal                                      : Melaleuca leucadendra L.
Keluarga                                : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Minyak atsiri, sineol,α-pinen, lemonen,dipenten
Penggunaan                          : Perdarahan, stomakika dan spasmolitika
Pemerian                               : Bau aromatic khas dan rasa pahit
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN TAMBAHAN
a. Waktu panen
    Setelah tanaman berumur 3-4 tahun atau kurang . Pamangkasan di lakukan setiap kali setelah
    daun di panen untuk memperbanyak cabang dan daun serta mempermudah pemetikan.
    Panen pada tahun berikutnya dilakukan 2-3 kali tiap tahun
b. Jenis
    Di pulau Buru, tumbuh dua varietas kayu putih , yaitu :
   1. Kayu putih merah, kayunya berrwarna merah dan daunnya agak besar
   2. Kayu putih. Kayu nya berwarna putih dan
daunnya kecil



Murrayae Folium
Nama lain                             : Daun kemuning
Tanaman asal                                      : Murraya paniculata (L.) Jack
Keluarga                                : Rutaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Minyak atsiri, damar, zat penyamak (tannin), dan glukosida murayin
Penggunaan                          : Antitiroida dan obat gonorrhoe
Pemerian                               : Bau khas aromatic bila diremas, rasa agak pedas, agak pahit, dan kelat
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik



Orthosiphonis Folium
Nama lain                             : Daun kumis kucing, daun remujung, java tea
Tanaman asal                                      : Orthosiphon aristatus (Bl) Miq, yang disebut juga Orthosphon
 grandiflorus
dan Orthosiphon stamineus Benth
Keluarga                                : Lamiaceae
Zat berkhasiat utama / isi  : Garam kalium, glukosida orthosiphon, minyak atsiri dan
                                                             saponin
Penggunaan                          : Diuretika
Pemerian                               : Bau khas aromatik lemah dan rasa agak asin, agak pahit dan kelat
Bagian yang digunakan     : Daun
Penyimpanan                                       : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
KETERANGAN TAMBAHAN
a.       Waktu panen
Dikumpulkan pada waktu tanaman mulai mengeluarkan kuncup
b.       Jenis
~ Berbunga biru
~ Berbunga putih dengan batang,tulang daun, dan tangkai bunga berwarna cokelat kemerahan
c.        Sediaan
Orthosiphonis Infusum (FN)




XIII. CATATAN PELAKSANAAN               :

Diisi dengan kesulitan yang dialami selama praktikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CORTEX

CORTEX 1.     Alstoniae Cortex Nama lain                     : Kulit pule Tanaman asal                : Alstonia Scholaris (L.) R.Br ...