LEMBAR KERJA PRAKTIK FARMAKOGNOSI
I. JUDUL PRAKTIKUM :
Penilaian
Simplisia secara Makroskopis
II.
TUJUAN PRAKTIKUM :
Siswa Mampu
melakukan penilaian simplisia secara makroskopis
III. PENDAHULUAN :
1. Penjelasan Cara Penilaian simplisia
a.
Pengumpulan bahan
dalam pengumpulan bahan, hal yang perlu diperhatikan adalah umur tanaman,
bagian tanaman pada waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh.
b.
Sortasi basah
sortasi basah
dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan bahan asing lainnya dari
bahan simlisia sehingga tidak ikut terbawa pada proses selanjutya yang akan
mempengaruhi hasil akhir.
c.
Pencucian
pencucian
dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yg melekat pada bahan
simplisia. Air yang digunakan sebaiknya ialah air mengalir yang bersumber dari
air bersih, seperti air PAM, air sumur, atau mata air.
d.
Perajangan
perajangan tidak
harus selalu dilakukan. Proses ini pada dasarnya dilakukan untuk mempermudah
proses pengeringan. Jika ukuran simplisia cukup kecil atau tipis, proses ini
dapat diabaikan.
e.
Pengeringan
tujuan
pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga menjamin mutu dalam
penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, dan mencegah proses atau reaksi
enzimatik yang dapat menurunkan mutu. Faktor yang penting dalam perajangan
adalah suhu, kelembapan, dan aliran udara (ventilasi). Sumber suhu dapat
berasal dari sinar matahari, baik secara langsung maupun ditutupi dengan kain
hitam, atau dapat pula berasal dari suhu buatan dengan menggunakan oven.
Pengeringan bagian tanaman yang mengandung
minyak atsiri atau komponen lain yang termolábil hendaknya dilakukan pada suhu
tidak terlalu tinggi dengan aliran udara berlengas rendah secara teratur.
Simplisia yang mengandung alkoloida umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari
70ºC.
Dalam pengeringan , simplisia hendaknya jangan
ditumpuk terlalu tebal agar proses penguapan dapat berlangsung dengan cepat dan
tidak terjadi pembusukan. Suhu yang tidak terlalu tinggi sering kali menghasilkan
warna simplisia yang lebih menarik. Sebagai contoh suhu awal pengeringan
temulawak dengan panas buatan adalah 50º-55ºC.
f.
Sortasi Kering
Tujan sortasi
kering adalah memisahkan bbahan-bahan asing, seperti bagian tanaman yang tidak
diinginkan dan kotoran lain, yang masi hada dan tertinggal di simplisia kering.
g.
Pengemasan
Pengemasan
simplisia menggunakan wadah yang inert, tidak beracun, dapat melindungi
simplisia dari cemaran, dan mencegah kerusakan.
h.
Penyimpanan
Penyimpanan
simplisia sebaiknya di tempat yang kelembapannya rendah, terlindungi dari sinar
matahari dan terlindungi dari gangguan serangga dan tikus. Simplisia nabita
atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga , cemaran atau mikroba
dengan penambahan kloroform , CCI, éter, atau pemberian bahan dengan cara yang
sesuai sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan kesehatan.
i.
Pemeriksaan Mutu
Pemeriksaan mutu
merupakan usaha untuk menjaga kestabilan mutu simplisia. Pemeriksaan mutu
simplisia dilakukan pada waktu penerimaan atau penyerahan dari
pengumpul/pedagang simplisia. Simplisia yang diterima harus berupa simplisia
murni dan memenuhi persyaratan umum untuk simplisia. Simplisia yang bermutu
adalah simplisia yang memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia atau Materia
Medika Indonesia. Pemeriksaan mutu simplisia meliputi hal-hal sebagai berikut :
a)
Kebenaran simplisia
Pemeriksaan
kebenaran simplisia dilakukan dengan cara organoleptis , mikroskopis ,
Pemeriksaan organoleptis dilakukan dengan menggunakan indra manusia melalui
pengamatan terhadap bentuk ciri-ciri luar, warna, dan bau simplisia.
Pemeriksaan mutu organoleptis sebaiknya dilanjutkan dengan mengamati ciri-ciri
anatomi histologi terutama untuk menegaskan keaslian simplisia.
b)
Parameter nonspesifik
Parameter
nonspesifik terikat dengan faktor lingkungan dalam pembuatan simplisia, seperti
uji adanya pencemaran yang disebabkan oleh pestisida , jamur , aflatoksin,
logam berat dan benda asing lainnya.
c)
Parameter spesifik
Parameter
spesifik terikat langsung dengan senyawa yang terkandung dalam tanaman.
Pemeriksaan parameter spesifik meliputi :
·
Pemeriksaan
secara fisik, yang meliputi penetapan daya larut, bobot jenis, rotasi
optik , titik lebur, titik beku, kadar air, sifat simplisia dibawah sinar
ultraviolet, pengamatan mikroskopis dengan sinar polariasis, dan lain
sebagainya.
·
Pemeriksaan
secara kimia , yang meliputi pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif.
Pemeriksaan yang bersifat kualitatif disebut identifikasi dan umumnya berupa
reaksi warna atau pengendapan , penyaringan , dan mikrosublimasi. Pemeriksaan
yang bersifat kuantitatif disebut penetapan kadar.
·
Pemeriksaan
secara biologi , yang umumnya bersifat penetapan potensi zat
berkhasiat.
2. Penjelasan ttg Pemalsuan dan penurunan
simplisia
Pemalsuan umumnya dilakukan secara sengaja, sedangkan penurunan mutu
mungkin dilakukan tidak sengaja.
Simplisia dianggap bermutu rendah
jika tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya
persyaratan kadar. Mutu yang rendah dapat disebabkan oleh tanaman asal, cara
panen dan pengeringan salah, disimpan terlalu lama, dan pengaruh kelembapan,
panas atau penyulingan.
Simplisia dianggap rusak jika
oleh sebab tertentu, keadaanya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya menjadi
basah oleh air laut, atau tercampur minyak pelumas waktu diangkut dengan kapal.
Simplisia dinyatakan bulukan jika
kualitasnya turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga.
Simplisia dinyatakan tercampur jika secara tidak sengaja terdapat
bersama-sama dengan bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Sebagai contoh, kuncup
cengkeh tercampur dengan tangkai cengkeh; daun sena tercampur dengan tangkai
daun sena.
Simplisia dianggap dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah, atau
ditambah bahan lain yang tidak semestinya. Sebagai contoh, minyak zaitun
diganti minyak biji kapas, tetapi tetap dijual dengan nama minyak zaitun;
tepung jahe ditambah pati terigu agar bobotnya bertambah, ditambah serbuk cabe agar
tetap berasa pedas, dan ditambah serbuk temulawak agar warnanya tampak seperti
keadaan semula.
IV. LITERATURE :
Sama spt LKP 1
V. HASIL PRAKTIKUM :
NO
|
SISTEMATIKA
TANAMAN
|
GAMBAR
/ FOTO SIMPLISIA
|
|||||
|
Apii graveolentis
Folium
Nama lain : Daun seledri Tanaman asal : Apium graveolens L. Keluarga : Apiaceae Zat berkhasiat utama/isi : Flavoglukosida (apiin), zat pahit, minyak atsiri, vitamin, kaolin, dan lipase Penggunaan : Stomakika (memacu enzim pencernaan) dan diuretika (peluruh air seni) Pemeria : Bau aromatik, rasa agak asin, sedikit pedas, dan menimbulkan rasa tebal dilidah Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
Foto + keterangan (Warna,
bentuk, bau, rasa)
|
|||||
|
Baeckeae Folium
Nama lain : Daun jungrahab Tanaman asal : Baeckea frutescens L. Keluarga : Myrtaceae Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin, dan damar Penggunaan : Diuretika, obat sakit perut, dan muntah Pemerian : Tidak berbau dan rasa pahit Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Blumeae Folium
Nama lain : Daun sembung Tanaman asal : Blumea balsamifera (L.) DC. Keluarga : Asteraceae (Compositae) Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri (yang mengandung kamfer), zat penyamak (tanin), dan damar Penggunaan : Karminativa, sudorifika, dan obat batuk Pemerian : Bau mirip kamfer dan rasa agak pahit Bagian yang diunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Caricae Folium
Nama lain : Daun pepaya Tanaman asal : Carica papaya L. Keluarga : Caricaceae Zat berkhasiat utama/isi : Enzim papain, alkaloida karpaina dan pseudokarpaina, glikosida, karposida, dan saponin Penggunaan : Antidemam, amara, dan obat disentri Pemerian : Bau aromatik khas dan rasa sangat pahit Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Caryophylli Folium
Nama lain : Daun cengkeh Tanaman asal : Syzygium aromaticum (L.) Merr & Perry, yang disebut juga Eugenia aromatica (L.) Bail. atau Eugenia caryophyllata Thumb. Keluarga : Myrtaceae Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri, tanin, galat, dan kalsium oksalat Penggunaan : Aromatika, karminativa, dan stimulansia Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas agak pahit, agak menggigit, dan menimbulkan rasa tebal Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Cassiae Folium
Nama lain : Daun ketepeng Tanaman asal : Cassia alata L., Cassia tora Keluarga : Caesalpiniaceae Zat berkhasiat utama/isi : Rein aloe-emodina, rein aloe-emodinadian-tron, rein, aloe-emodina, dan asam krisofanat Penggunaan : Obat kurap, obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasite kulit, laxantia (pencahar) Pemerian : Bau khas lemah, mula-mula tidak berasa, dan lama-lama agak kelat Bagian yang digunakan : Anak daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Cymbopogonis Folium
Nama lain : Daun sereh tanaman asal : Cymbopogon nardus (L.) Rendle Keluarga : Poaceae Zat berkhasiat utama/isi : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan sitronelal Penggunaan : Karminativa (peluruh angin), antispasmodika (pereda kejang),antipiretika (penurun panas), dan stomakika (penambah nafsu makan) Pemerian : Bau khas aromatik dan rasa agak pedas aromatik Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Elephantopi Folium
Nama lain : Daun tapakliman Tanaman asal : Elephantopus scaber L. Keluarga : Asteraceae Zat berkhasiat utama/isi : Flavonoida lutelin-7-glukosida Penggunaan : Antidemam dan adstringensia Pemerian : Tidak berbau, mula-mula tidak berasa, dan lama kelamaan agak pahit Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Guazumae Folium
Nama lain : Daun Jatiblanda Tanaman asal : Guazuma ulmifolia (Lamarck) varietas tomantosa (Schumacher)
Keluarga : Sterculiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Zat penyamak (tannin), lendir dan damar
Penggunaan : Adstringensia dan obat pelangsing Pemerian : Bau aromatic lemah dan rasa agak kelat Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Hibisci rosa-sinensis Folium
Nama lain : Daun kembang sepatu Tanaman asal : Hibiscus rosa-sinensis L.
Keluarga : Malvaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Hibisetin, zat pahit, lendir
Penggunaan : Kompres, ekspetoransia (Peluruh dahak) dan emoliensia Pemerian : Tidak berbau, rasa agak asin, dan berlendir Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Jasmini Folium
Nama lain : Daun Melati
Tanaman asal : Jasminum sambac (L)
Keluarga : Oleaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri
Penggunaan : Obat bisul dan menghentikan ASI Pemerian : Bau agak keras dan rasa agak tawar Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Melaleucae Folium
Nama lain : Daun kayu putih Tanaman asal : Melaleuca leucadendra L.
Keluarga : Myrtaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri, sineol,α-pinen, lemonen,dipenten Penggunaan : Perdarahan, stomakika dan spasmolitika Pemerian : Bau aromatic khas dan rasa pahit Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
KETERANGAN
TAMBAHAN
a. Waktu panen Setelah tanaman berumur 3-4 tahun atau kurang . Pamangkasan di lakukan setiap kali setelah daun di panen untuk memperbanyak cabang dan daun serta mempermudah pemetikan. Panen pada tahun berikutnya dilakukan 2-3 kali tiap tahun b. Jenis Di pulau Buru, tumbuh dua varietas kayu putih , yaitu : 1. Kayu putih merah, kayunya berrwarna merah dan daunnya agak besar 2. Kayu putih. Kayu nya berwarna putih dan
daunnya kecil
|
|
|||||
|
Murrayae Folium
Nama lain : Daun kemuning Tanaman asal : Murraya paniculata (L.) Jack
Keluarga : Rutaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Minyak atsiri, damar, zat penyamak
(tannin), dan glukosida murayin
Penggunaan : Antitiroida dan obat gonorrhoe Pemerian : Bau khas aromatic bila diremas, rasa agak pedas, agak pahit, dan kelat Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik |
|
|||||
|
Orthosiphonis Folium
Nama lain : Daun kumis kucing, daun remujung, java tea Tanaman asal : Orthosiphon aristatus (Bl) Miq, yang disebut juga Orthosphon grandiflorus dan Orthosiphon stamineus Benth
Keluarga : Lamiaceae
Zat berkhasiat utama / isi : Garam kalium, glukosida orthosiphon,
minyak atsiri dan
saponin Penggunaan : Diuretika Pemerian : Bau khas aromatik lemah dan rasa agak asin, agak pahit dan kelat Bagian yang digunakan : Daun Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
KETERANGAN
TAMBAHAN
a. Waktu panen
Dikumpulkan pada waktu tanaman mulai mengeluarkan kuncup
b. Jenis
~ Berbunga biru ~ Berbunga putih dengan batang,tulang daun, dan tangkai bunga berwarna cokelat kemerahan
c.
Sediaan
Orthosiphonis Infusum (FN)
|
|
|||||
|
|||||||
XIII. CATATAN PELAKSANAAN :
Diisi dengan
kesulitan yang dialami selama praktikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar